Selasa, 22 April 2014


Penampilan
Bentuk tubuh bebek Muscovy/ Mentok memiliki perawakan sedang hingga besar. Di alam liar, berat Muscovy mencapai 3–7kg. Sedangkan di penangkaran, muscovy jantan dapat mencapai 10 kg. Secara fisik, bebek Muscovy memiliki ciri-ciri seperti berikut :
  • Kepala besar, pada kepala sebelah kiri dan kanan terdapat gumpalan kulit atau kutil berwarna merah terang.
  • Paruh pendek, sempit dan mendatar berwarna kekuningan
  • Leher pendek dan besar
  • Dada lebar dan besar
  • Kaki pendek, kuat berwarna jingga kekuningan
  • Sayap panjang dan kuat
  • Bulu-bulu, umumnya berwarna hitam bercampur biru, ada juga yang dominan  putih
  • Di alam liar, mereka dapat terbang jauh.
  • Ekor lebar dan pendek
  • Badan besar dan mendatar
  • Kuku panjang dan tajam
  • Kulit tubuh kuning
  • Pada pangkal paruh bagian atas terdapat daging tumbuh







Cara Berternak Mentok / Tiktok
1. Pengadaan Bibit
Pengadaan bibit tiktok dilakukan dengan mengawinkan entok jantan dengan itik betina. Perkawinan antara entok jantan (rata-rata berbobot 5 kg) dengan itik betina (rata-rata berbobot 1,5 kg) akan menghasilkan tiktok seberat minimal 3 kg. Sedangkan perkawinan entok betina (rata-rata berbobot 1,5 kg) dengan itik jantan (rata-rata berbobot 1 kg) hanya akan menghasilkan bebek salah-salah, begitu istilah yang digunakan masyarakat Tanjung Balai, seberat 1 kg. Perkawinan ini sebenarnya sulit terjadi, mengingat ukuran dan bobot entok jantan yang jauh lebih besar dan berat daripada itik betina. Oleh karena itu, dilakukan dengan kawin suntik (impossible artificial insemination/ inseminasi buatan).
Bebek betina akan bertelur selama tiga hingga empat bulan. Telur-telur yang dihasilkan bebek betina yang telah disuntik sperma entok, tetap dianggap sebagai telur bebek. Karena selama ini bebek selalu diternakkan, maka mereka sudah “lupa” caranya mengerami sehingga harus dibantu dengan mesin tetas. Uniknya, bila telur bebek menetas setelah 28 hari “dierami” dan telur entok menetas pada hari ke-35, maka tiktok akan menetas pada hari ke-32 (28 hari + 35 hari = 63 hari : 2). Jika diberi makan makanan yang berkualitas, induk tiktok ini mampu berproduksi hingga 70% (120 hari x 70% = 84 butir). Daya tetas telur induk tiktok itu hanya sekitar 33 %. Tiap 3 telur tetas hanya menghasilkan seekor bitib/ DOT (day old tiktok).
Pengadaan bibit merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha pembesaran tiktok. DOT yang baik harus sehat dan baik yang dicirikan oleh : tubuh tegap, gesit dan lincah; kaki kokoh; fisik tidak cacat dan nafsu makan tinggi. Anak tiktok yang baru lahir memiliki bobot badan 26 – 53 gram (rataan 40,03 g). Selain dengan penetasan, bibit tiktok juga dapat diperoleh dari Balitnak Ciawi-Bogor atau tempat pembibitan lainnya. Harga bibit (DOT) adalah kisaran Rp. 5.500,-/ekor.
2. Penyediaan Pakan
Pada budidaya tiktok secara intensif, penyediaan pakan sering menjadi kendala karena sebagian besar masih mengandalkan pakan pabrik yang menghabiskan 60-70 % biaya produksi. Pakan yang digunakan pada budidaya tiktok hanya dua jenis yaitu starter dan grower/finisher.
Kebutuhan gizi stadia starter (0-3 minggu) dan grower (4-10 minggu) disajikan pada tabel berikut.
Ransum tiktok dapat dibuat dengan cara mencampur beberapa bahan yang berasal dari limbah pertanian, perikanan dan pakan pabrik (konsentrat dan pur). Limbah pertanian dan perikanan sebagai sumber pakan adalah dedak padi, menir, jagung giling, bungkil kelapa, keong mas, ikan rucah segar dan kepala udang. Komposisi ransum tiktok stadia starter adalah pur komersial dan menir dengan perbandingan 2:1, sedangkan stadia grower dapat menggunakan formula ransum (R) sebagai berikut :
Pemberian pakan stadia starter sebanyak 20-40 g/ekor/hari dengan frekuensi 3-4 kali, sedangkan stadia grower sebanyak 40-60 g/ekor/hari dengan frekuensi 2-3 kali.
3. Bobot Badan
Pertumbuhan bobot badan tiktok cukup cepat. Dengan pemberian pakan yang cukup dan bermutu, bobot badan tiktok umur 10 minggu dapat mencapai 2,5 kg. Rataan bobot badan tiktok umur 5 minggu adalah 1.229,49 (bobot awal 40,03 g), sedangkan pada umur 10 minggu 1.154-2.076 g/ekor (bobot awal 502,4-734,3 g).
4. Penyakit dan Pencegahan
Tiktok relatif tahan terhadap penyakit, karena daya adaptasinya lebih baik terhadap perubahan lingkungan. Penyakit yang timbul pada tiktok, biasanya diakibatkan tidak berfungsinya faktor utama dengan baik, yaitu : sanitasi, biosecurity, manajemen, serta perubahan lingkungan terutama cuaca dan suhu.
Penyakit utama tiktok hampir sama dengan jenis unggas lainnya, yaitu : sallmonellosis yang disebabkan bakteri Salmonella typhimurium dan S. entritidis; botulismus yang disebabkan oleh bakteri Clostridium botulinum; fowl cholera, fowl pox, avian influenza, avian chlamydiasis, coccidiosis, dan lain-lain.
Pencegahan penyakit itik pedaging melalui peningkatan sanitasi kandang, vaksinasi, dan meningkatkan kualitas pakan. Sedangkan yang sudah terserang dapat diberikan antibiotik seperti Sulfadimidin, Furasolidine, Tetramysin, Spreptomycin dan Oxytetrasiklin.

 inilah hasil dari perkembangbiakan mentok.










Trimakasih telah mengunjungi blog saya.....
Tunggu informasi yang lain ya.... 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar